Selasa, 11 Oktober 2011

Antara IPA dan IPS

Motivasi Berprestasi merupakan salah satu fakktor penting yang menentukan Prestasi belajar dan suatu Proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan prilaku arah suatu tujuan . Dari tiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan )

Tujuan Peniliti ini adalah, untuk mengetahui perbedaan siswa IPA dan IPS terhadap motivasi berprestasi di SMU Suluh Jakarta-Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian komparasional. Populasi penelitian sebanyak 86 siswa ( 46 siswa IPA dan 40 siswa IPS ) untuk pengumpulan data. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Cluster Sampling.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap tipe Likert untuk mengukur siswa IPA dan siswa IPS terhadap motivasi berprestasi . Teknik stsatistik yang digunakan adalah uji-t Independen dan dibantu pengolahannya dengan program SPPS versi 11.5. Hasil uji coba yang diberikan kepada 86 siswa, diperoleh 30 butir valid dari 60 butir dengan nilai reliabilitas 0,8292. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara siswa IPA dan siswa IPS terhadap motivasi berprestasi.

Saran dan pengertian ini, bagi kepala sekolah diharapkan dapat membaca penelitian ini sebagai bahan informasi dan masukan tentang pentinganya pendidikan orang tua bagi siswa agar lebih termotivasi. Bagi konselor sekolah diharapkan dapat menginformasikan kembali para orang tua dalam acara-acara tertentu, sebagao tindak lanjut diharapkan dapat dilakukan konseling indifidual bagi siswa yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua. Bagi orang tua diharapkan dapat memahami tentang siswa terhadap motivasi berprestasi dari orang tua, sebab memberikan motivasi terhadap siswa sangat penting untuk mengarahkan siswa keprestasi belajar.


Kelebihan dan Kekurangan Memilih Jurusan IPA Dan IPS

IPA:
sebagian org banyak memilih IPA karena jurusan ini dapat mengambil jurusan IPS maupun IPA sendiri pada waktu memilih jurusan ketika kuliah.
tetapi, jurusan ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
kelebihan:
1. dapat mengambil jurusan apa saja ketika kuliah
2. pelajaran matematika yang diterapkan lebih banyak
3. jika ingin mengambil jurusan ipa tentu akan lebih mudah

kekurangan:
1. jika mengambil jurusan ips pada waktu kuliah nanti (ekonomi misalnya) akan mengalami kesulitan pada mata kuliah pengantar akuntansi. apalagi jika dosen yang mengajar itu menganggap para mahasiswa/i harus mencari ilmu sendiri
2. lebih spesifik pada pelajaran ilmu alam. dan sedikit untuk mengetahui realita2 sosial yang ada di masyarakat. (karena tidak mendapat pelajaran sosial)


IPS
kelebihan:
1. ketika memasuki kuliah yang berilmu sosial seperti ekonomi. tidak terlalu mengalami kesulitan
2. penekanan untuk belajar mengenai kehidupan sosial yang ada
3. menyadari tentang kehidupan sekeliling (sosial)

kekurangan:
1. sulit memasuki jurusan IPA ketika kuliah (baca: bukan tidak bisa! jurusan ini tetap bisa, hanya saja kalau mau masuk jurusan ipa nantinya, harus belajar lagi. tapi tetap bisa)


jadi, sebenarnya tidak ada jrusan yang lebih "baik" secara umum. baik buruknya jurusan tegantung cita2 sendiri.
sekarang balik ke kamu sendiri. cita2 nya jadi apa.
kalau ingin jadi dokter atau arsitektur saya sarankan masuk IPA
tapi, jika ingin masuk jurusan ekonomi sora chan sarankan masuk jurusan IPS. karena, kalau baru pertama kali menemui mata kuliah akuntansi ketika kuliah akan menyusahkan kmu sendiri lho. karena di sma itu dasarnya.

fakultas yang dapat dimasuki IPA:
smua jurusan

fakultas yang dapat dimasuki IPS:
semua jurusan. (tidak spesifik pada kedokteran dan tekhnik)
tapi, seperti psikologi itu dapat dimasuki sama hal nya dengan IPA


IPA atau IPS sama saja
Ragam
TETTY ROSIANA
WASPADA ONLINE

(Waspada /Handaya Wira Yuga)

MEMILIH jurusan emang gampang-gampang susah. IPA atau IPS ya? Tapi kalo sekolahnya di SMA Amir Hamzah Medan, hal itu nggak akan berlaku soalnya saat siswa duduk di semester akhir kelas X, siswa akan dites guna mengetahui bakat dan kemampuan siswa terletak di bidang mana.

Sejak dua tahun belakangan ini, SMA Amir Hamzah yang terletak di jalan Meranti Medan ini bekerja sama dengan CPF (Center Physological Firm) untuk mengadakan semacam psikotes kepada siswa kelas X.

Kenapa hal itu dilakukan adalah untuk memudahkan siswa mengetahui bakat dan kemam-puannya di jurusan mana, selain itu ada kecendrungan para siswa yang keluar masuk jurusan sete-lah salah satu jurusan dipilihnya.

Menurut Ratih Baiduri, M.Si, selaku kepala sekolah SMA Amir Hamzah, pemilihan jurusan ini selalu jadi masalah bagi siswa, makanya pihaknya merasa perlu mengadakan tes itu. Tujuannya juga untuk meyakinkan orang tua siswa bahwa anaknya lebih mampu di jurusan tertentu.

Sebenarnya antara jurusan IPA dan IPS sama aja. Namun, tentu tetap memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Walaupun Ratih mengaku siswa IPA lebih teratur dalam mengikuti kegiatan belajar me-ngajar di samping anak IPA memiliki daya analisis yang tinggi, namun tidak dipungkiri pula oleh Ratih bahwa siswa IPA cenderung memiliki sifat independen akibat sikap yang terlalu percaya diri sehingga tidak untuk mengadakan kerja sama dengan temannya terbilang minim.

Sedangkan anak IPS, Ratih menambahkan, lebih dinamis dan bergaul. Selain itu siswa IPS labih kreatif terutama untuk hal-hal yang berhubungan dengan seni dan keterampilan. Namun anak IPS tak terlepas dari penampilan yang acak-acakan alias jauh dari keteraturan dan lebih bersikap “semau gue”.

Ada pameo di masyarakat yang mangatakan bahwa siswa jurusan IPA lebih cerdas ketim-bang siswa IPS. Itu jelas pandang-an yang salah terhadap IPS. Pa-meo tersebut ternyata berpenga-ruh terhadap dunia kerja.

Buktinya, saat ini banyak pencari kerja yang yang dari jurusan IPA yang lebih memiliki kesempatan untuk diterima ketimbang dari siswa yang daru jurusan IPS.

Alasannya adalah karena anak IPA lebih cepat menganalisa keadaan/lingkungan kerja dan lebih cepat tanggap terhadap bidang pekerjaan walopun itu bukan dari basic ilmunya.

Hal itu tentu mengakibatkan munculnya pandangan para siswa bahwa IPA lebih unggul makanya dari tahun ke tahun IPA tetap menjadi primadona. Walau hasil akhirnya kelas IPS tetap lebih banyak di sekolah-sekolah.

Cerdasnya siswa IPA dan IPS tentu berbeda. IPA mungkin lebih cerdas di bidang hitung-menghitung, tapi kalo siswa IPS lebih kepada bidang keasyarakatan. Ilmu yang diajarkan aja udah beda, tentunya yang diserap siswa juga berbeda dong.

Ratih juga mengungkapkan, pameo yang salah tersebut harus segera diperbaiki. Cara yang paling mudah adalah pendidikan dini dari keluarga serta sosialisasi dari pemerintah yang gencar layaknya pemerintah menggalakkan so-sialisasi SMK kepada masyarakat.

Kemudian pembinaan kepada guru-guru mata pelajaran jurusan IPS juga perlu diadakan serta peningkatan sarana pendukung belajar untuk siswa IPS. Kalo di IPA ada laboraturium, tentunya untuk anak IPS juga perlu diadakan laboraturium sejarah, misalnya.

Jurusan IPA telah menonjol, saatnya IPS juga. Sehingga pameo di masyarakat yang terlanjur tersebar akan hilang dan tentunya diharapkan tidak terjadi diskriminasi terhadap siswa jurusan IPS di berbagai bidang pekerjaan ataupun bidang profesi.


IPA atau IPS

Posted by: luminestar on: December 12, 2008

Wow.. Ini adalah topik yang sudah menjadi bahan perdebatan dari duluuu banget.. Dan apakah didapatkan hasilnya? Aku rasa tidak. :D

Dan kali ini aku ingin membahas soal perdebatan “Manakah yang harus dipilih? IPA atau IPS?

Mungkin akan menjadi sedikit masukan buat anak-anak kelas X atau kelas 1 SMA. ;)

Dari dulu selalu menjadi perdebatan antara IPA dan IPS. Sampai sekarang pun topik ini masih sering untuk menjadi bahan perdebatan. Banyak yang bilang kalau dulu IPA emang lebih unggul daripada IPS,, tetapi sekarang udah sama aja antara IPA dan IPS.

Tapi menurutku pribadi gak juga.

Sejak aku mulai mencari tahu soal universitas-universitas,, yang kulihat dan kutahu,, hampir semua jurusan kuliah bisa dimasuki oleh anak IPA. Sedangkan anak IPS cuma bisa masuk jurusan itu-itu aja,, seperti akuntansi,, management,, marketing,, dan sebagainya. Anak IPA bisa masuk ke jurusan-jurusan sulit seperti kedokteran dan tehnik,, tapi anak IPA juga bisa masuk ke akuntansi,, management dan jurusan-jurusan IPS lainnya.

Itu udah merupakan suatu poin tambahan bagi anak IPA.

Selain itu,, kata-kata yang bilang bahwa jaman sekarang IPA dan IPS sudah sama derajatnya,, belum sepenuhnya benar. Karena nyatanya anak IPA emang lebih dispesialkan dan mempunyai tanggung jawab yang besar daripada anak IPS.

Contohnya aja sih di CC. Yang aku tahu,, untuk masuk ke dalam inti OSIS itu haruslah anak IPA. Masih adanya diskriminasi terhadap anak IPS untuk bisa menjadi ketua OSIS. Karena aku ingat,, waktu Ricky dateng ke BHK Cup Sparta dan dia mengetahui dan melihat kalau ketua OSIS SMA BHK adalah seorang anak IPS,, dia cukup kaget [mungkin] dan bilang kalo di CC masih ada semacam diskriminasi jurusan dalam hal organisasi seperti itu.

Tapi bukan berarti BHK juga udah menyamaratakan antara IPA dan IPS. Kadang-kadang aku masih suka melihat pendiskriminasian dari sekolah atau golongan tertentu terhadap anak IPA dan IPS. Yang pasti anak IPA selalu dibilang anak pintar dan anak IPS adalah anak yang kepintarannya menengah ke bawah. Itu kesimpulan yang dapat ku ambil dari pandangan beberapa anak yang ngomong ke aku soal penjurusan.

Tapi gak semua anak IPA adalah anak pintar. Ada juga kok anak IPA yang ‘salah jurusan‘. Jadi dia masuk IPA yah karena hoki-hokian aja. :D Hai Cicak,, Hai Yoyo!! :P

Di BHK,, anak IPA itu bebannya lebih berat daripada anak IPS. Karena selain pelajarannya yang bobotnya emang jauh lebih berat,, anak IPA juga mendapatkan jadwal praktikum sehabis pulang sekolah empat kali dalam seminggu. Itu adalah praktikum Biologi,, Kimia,, Fisika dan Elektronika. Itu yang bener-bener ngebuat anak merasa capek banget. Karena abis suntuk-suntuknya sekolah,, begitu bel pulang bukannya bisa langsung pulang,, malah harus praktikum dulu yang kadang-kadang suka gak tau diri dan membuat anak pulang sangat sore. :|

Sedangkan anak IPS di BHK baru tahun ini mendapatkan semacam praktikum. Diadakan di Lab. IPS. Entah ngapain. Aku gak tau dan gak mengerti. Kayaknya cuma ngisi-ngisi kwitansi dan segala macam yang seperti itu deh. Hmmm.. :roll:

Kalau aku melihat dari sudut pandang anak IPA SMA BHK tuh kelihatannya anak IPS-nya jauuuhhhh lebih santai dari kita sebagai anak IPA. Gak tau sih bener apa enggak. Tapi kemungkinan besarnya sih bener kali yah? :P Maksa gitu.. Ahahahaha. :D

Aku mengangkat topik ini karena inget dengan kejadian waktu itu. Waktu kita — 5 anak IPA — berdebat tentang IPA dan IPS dengan 1 anak IPS. Hahahahaha. :D Sudah dapat dipastikan pemenangnya siapa. Karena 5 banding 1 jelas udah kelihatan kalah telak. Apalagi 1-nya itu bukan jagoan debat. Hahahaha. :P Hai Jco!! :D

Aku lupa awalnya gimana sehingga kita jadi berdebat sambil becanda tentang IPA dan IPS. Hmmm..

Pokoknya hal yang dipertahankan dalam perdebatan itu oleh Jco — sebagai anak IPS — hanyalah

Kalo gak ada anak IPS,, siapa yang ngatur keuangan,, pembukuan,, administrasi.

dan bla-blanya seputar hal itu.

Sedangkan dari pihak kita — sebagai anak IPA — ada aku,, Sam,, Sugi,, Tony,, dan Shui. Aku cewek sendiri di antara 6 orang yang sedang berdebat. :D Ahahahaha. Pokoknya kita dari IPA lebih kreatif dalam membanggakan hal tentang IPA. Yahh.. Secara kita berlima. Jadi ada 5 otak untuk berpikir. Jelas menang lah dibanding dengan 1 otak. Hehehehe. :D

Kita bertahan di banyak hal sebagai anak IPA,, seperti

Kalau gak ada anak IPA,, siapa yang akan menciptakan barang-barang yang ada sekarang? Gak ada yang berpikir buat ciptain motor,, mobil,, laptop,, telepon,, fax dan sebagainya.

Trus Jco bertahan dengan

Tapi yang bikin pembukuannya siapa? Yang gaji anak IPA buat bikin gituan siapa? Anak IPS kan? Hahahaha.

Kita menyerang lagi dengan

Tapi kalo itu semua gak diciptain anak IPS mau bikin pembukuan tentang apa? Mau gaji siapa untuk apa?

Jco masih tetep bertahan dengan

Tapi kan anak IPS punya uang. Dia bisa bayar orang dan nyuruh dia buat bikin ini,, kerja itu.

Dan kita tetap menyerang pertahanan dia dengan

Dapet uangnya darimana kalo anak IPA gak bikin mesin pencetak uang? Kalo gak ada peralatan yang udah ada sekarang,, anak IPS bisa dapet uang darimana dan karena apa?

Dan akhirnya Jco menyerah dengan berkata

Aaaahh… Gue butuh anak IPS yang lain. Nanti gue panggil Yogi,, Ario,, bla-bla2 buat nyerang balik lu orang.

Dan kita membalas dengan

Ihh.. Beraninya maen keroyokan. Gak terima kalo kalah. :P

Pokoknya perdebatan itu bener-bener seru sekaligus kocak banget deh. Hahahaha. :lol:

Gak ada maksud untuk menyinggung disitu. Hanya bermaksud mengolah kecepatan otak untuk berpikir cepat untuk membalas kata-kata lawan. Untuk berdebat. ;)

Dari perdebatan itu kita juga nyebutin nama-nama orang terkenal dan apakah dia dulunya IPA ato IPS. Seperti Bill Gates,, SBY,, Donald Trump,, Einstein,, dan lain-lain. Padahal dulu juga mana ada IPA atau IPS. Cacat deh. Gyahahahaha. :lol:

Dan kesimpulannya,, IPA atau IPS mungkin bisa sama saja. Tergantung minat aja. Dan tujuan hidup kalian mau kemana. Itu aja sih kesimpulannya. 8)